10 Maret 2017

Explore Bandung - 2D1N Weekday

Halo..

Jangan kaget kalau memang banyak orang yang sudah jalan-jalan kemana mana tapi ternyata ke Bandung saja belum pernah. Aku salah satunya. Akhirnya November 2014 setelah mengakhiri drama pabrik kabel akhirnya aku jalan-jalan ke Bandung.. YEAY!


Perencanaan ke Bandung lebih mudah daripada ke destinasi sebelum sebelumnya karena semua bisa aku atur dan eksekusi sendiri. Tujuan utamanya adalah ke Kawah Putih dan Transtudio Bandung.


Start dari Tangerang jam 5.30 pagi, waktu itu masih pakai Daihatsu Ceria yang irit sekali sehingga seperti jalan pakai angin bukan pakai bensin hahaha. Perjalanan dimulai pagi dan hari kerja karena sudah ilfeel duluan kalau dengar macet di Bandung setiap weekend. 

Kawah Putih

Perjalanan yang panjang dan sepi malah bikin ngantuk dan akhirnya saling gantian bawa mobil. Untuk ke Kawah Putih bisa jalur yang aku pakai adalah nurut apa kata Waze, karena waktu itu bawa mobil super kecil dan juga tidak kondisi hujan jadi kita nurut aja apa jalur yang dipilihkan Waze. Sebetulnya agak takut juga karena teman teman bilang jalur kesana bebatuan dan jelek.

Karena destinasi pertama kita langsung ke Kawah Putih jadi kita langsung Exit Tol Kopo/Soreang, setelah keluar tol belok kanan ke arah Margarahayu. Nanti jangan kaget karena jalur akan dibuang sedikit ke Gandasari sekitar 155 meter untuk putar. Setelah sampai di perempatan Kantor Pemerintahan Kabupaten Bandung ambil kiri dan lurus saja ikuti jalan baru tersebut sampai bertemu perempatan kedua baru belok kanan ke arah Soreang-Sadu atau Pasir Jambu kurang. Setelah 2KM, nanti ada pertigaan belok kiri lalu lurus saja mengkuti jalan besar sampai ke Kawah Putih. Nantinya kalau mengikuti jalur ini, maka kamu hanya akan bertemu jalan besar yang bisa dilewati mobil ukuran bus. Namun karena melewati hutan dan perbukitan sehingga jalurnya hanya 2 mobil dan berliku liku, harap berhati-hati ya..

Setelah perjalanan panjang tanpa macet jam 8.40 pagi kita sudah sampai, berdiri manis dan foto foto di kawah putih

Untuk sampai di Kawah Putih dari kaki kawah ada 2 cara yaitu parkir di kaki kawah lalu naik odong-odong atau bayar agak mahal dan kamu bisa bawa mobil sampai ke parkir di dekat kawah. Saat itu aku pilih parkir di kaki kawah dan naik odong-odong seharga 20.000 per orang untuk wisatawan domestik untuk pulang pergi. Tiket bisa dibeli di dekat tempat parkir odong odong dan pakai cara "penuh baru jalan". Kalau kondisi kawah sedang sepi seperti hari weekday naik odong-odong lebih nyaman karena tidak perlu antri dan juga tidak terlalu lama menunggu untuk jalan.

Perjalanan dari kaki kawah sangat curam dan sempit, huhuhu bersyukur sekali si Ceria ditinggal parkir dibawah karena dia bisa sakit deh kalau jalan dengan jalur horor begini. Tapi amazing juga sama odong-odong yang entahlah terbuat dari mesin merek apa karena walaupun bunyi mesin menggerung tapi tetap jalan dan ga pernah mundur di tanjakan *tepuk tangan buat supirnya*.

Sampai di dekat kawah bau belerang mulai tercium dan aku makin excited. Menyusuri tangga demi tangga akhirnya resmi sampai di Kawah Putih. yey. hip hip hore..

Panorama Kawah Putih
Akhirnya jalan-jalan ke Bandung
Huaaaah akhirnya salah satu yang dipengen-pengen dari jaman SMA kesampaian juga. MasyaAllah indah banget pemandangannya. Namun sayang karena kadar belerang yang tinggi sehingga tidak bisa berlama lama disana karena nafas semakin lama menjadi sesak. Akhirnya kita balik deh.

Tempat nunggu odong-odong
Setelah turun, sebelum pulang beli strawberry dan makan di saung dekat parkiran. Aturan main sebelum makan ditempat wisata (apapun) adalah TANYA SEBELUM PESAN. Karena tidak semua pedagang itu jujur, antisipasinya adalah tanya harga sebelum pesan. Dulu aku malu kalau kebanyakan tanya harga makanan karena kok kayak orang pelit, maakan dipinggir jalan pakai tanya harga. Tetapi karena dari kecil sudah denger Mama menyebut makan dengan harga yang tidak wajar namanya "diketok" dan beberapa kasus yang viral di internet, sekarang pasang muka tembok dan selalu tanya harganya berapa.  Alhamdulillah, di saung yang aku pilih untuk makan ternyata menyediakan menu dan harganya. Wah kaget juga ternyata masakannya enak!. Aku pilih nasi goreng sosis dan suami pesan sate 5 tusuk dengan minum teh manis panas. Harga yang kita bayar hanya kurang lebih 50.000 saja. Untuk ukuran tempat wisata, ini masih harga yang wajar.

Selesai makan, rencana awal kita langsung ke Bandung Kota untuk check in hotel. Namun pas kita lihat jam ternyata masih pagi, akhirnya itenarary tambahan kita pergi ke Situ Patenggang yang lokasinya hanya 3KM dari Kawah Putih.

Situ Patenggang

Hanya dalam waktu kurang dari 15 menit aku sudah sampai di Situ Patenggang. Untuk mencapai Situ Patenggang dari Kawah Putih, kamu hanya perlu belok kiri pada saat keluar dari kawasan Kawah Putih, lalu lurus saja sejauh kurang lebih 3KM dan nanti lokasi Situ ada disebelah kanan jalan. Dari bibir jalan sampai ke situ jalan besar dan mulus. Sebelum masuk kita bayar tiket masuk dahulu, untuk mobil dan untuk orang. Aku bayar kurang lebih 40.000 untuk 1 Mobil dan 2 Orang dewasa.

Lokasi parkir yang tergolong kecil rasanya agak mengkhawatirkan jika kita berkunjung di hari libur. Tapi karena aku datang hari Selasa, cukup tunggu sebentar lalu dapat tempat parkir.

Setelah menyusuri Situ Patenggang, lokasi ini cocok untuk piknik keluarga dan bersantai. Disini kamu bisa berjalan, naik sampan keliling situ, naik bebek-bebekan, beli souvenir atau makan. Tapi sayangnya lokasi ini kurang Instagram-able. Sambil denger kata orang setempat, ditengah situ ada pulau kecil alami yang dinamakan Pulau Cinta karena bentuknya seperti heart makanya banyak orang yang tertarik untuk naik sampan karena penasaran.

Piknik Yuk..
Situ dilihat dari jalan utama

Bandung Kota

Karena hari sudah mulai siang, kita langsung jalan lagi ke arah bandung. Untuk jalurnya, Waze kasih jalur yang sama seperti kita berangkat hanya saja kita tidak diarahkan untuk masuk ke Tol Kopo melainkan lewat jalur biasa. Alhamdulillah karena weekday, semua pergerakan bebas dari macet. Kurang lebih jam 2 siang aku sudah sampai untuk check in hotel. Kali ini, dibantu lagi sama Easy Getaway Tour and Travel untuk booking Fave Hotel Cihampelas.

Lokasi hotel yang pas banget ada di perempatan Cihampelas jadi lebih leluasa untuk jalan menyusuri Cihampelas. Makan malam tinggal jalan sedikit sudah ketemu restaurant yang cute dan cuma jalan 5 menit ke Cihampelas Walk.


Transtudio Bandung

Keesokan harinya, jam 7 pagi kita langsung sarapan dihotel. Variasi sarapannya banyak dan juga enak. Setelah sarapan kita langsung checkout dan ke tujuan akhir yaitu Transtudio Bandung. Ini juga salah satu yang aku Pengen dari pertama kali transtudio buka Transtudio Makassar jadi sebagai awalan ya bisa lah coba yang di Bandung dahulu sebelum yang ke Makassar.

Sampai di Transtudio, kita parkir dan muter muter bingung cari tempat masuk wahananya. ternyata, pintu masuk wahana Transtudio ada di Lobby Utama dan langsung naik eskalator dari samping lobby. Untuk tiket wahana Transtudio aku beli di Groupon karena lebih murah. Petugas disana sangat membantu ketika aku agak bingung mesti diapain ni tiket dari groupon. ternyata ada loket khusus untuk tiket groupon untuk ditukarkan menjadi tiket normal baru deh kita bisa masuk.

Sebelum masuk, foto duluuuuuu...

Pintu masuk wahana Transtudio
Lokasi Transtudio yang indoor bikin kita betah berlama lama didalam. Ada beberapa wahana yang keren tapi yang paling berkesan buat aku adalah roller coasternya!. Roller coaster yang disponsori oleh yamaha ini bentuknya seperti motor dan sistemnya 1 arah. Saat wahananya maju, yah cemen banget deh cuma begitu aja, tapi semua berubah ketika sampai keujung ternyata tracknya berhenti. Nah loh!, gimana tuh.. yaaaa mau ga mau roaller coasternya mundur. Iya, MUNDUR. Keren banget karena begitu mundur itu rasanya seperti apa yang kita lakukan dimasa lalu tiba tiba muncul seketika dan mikir "is this the END"? trus udah wahana selesai. Wahana selesai tetapi jiwa gue masih nyangkut di roller coaster.

Didalam kompleks wahana semua lengkap mulai dari foodcourt, toilet, dan mushollah. Makan disana paling murah itu Fried Chicken. Kalau seperti Mie, Nasi timbel atau lainnya harganya sekitar 40.000. Setiap jam 4, ada carnaval berputar dilokasi kompleks wahana. Mulai dari badut, princess, mermaid, dll ada. keliatan bgt anak kecil pada suka karena warna yang mencolok dan juga konstumnya cantik,

Didalam banyak wahana yang seru seru juga tetapi jujur ini ga bikin ketagihan. rasanya cukup sekali kesini, kalau mungkin nanti sama keluarga besar mungkin akan terasa lagi kepengennya.

Selesai carnaval kita keluar. Lelah.

Huaaaaah, selesai juga perjalanan explore Bandung untuk yang pertama kalinya.
Kamu kapan ke Bandung?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar